Bagi yang ingat pelajaran zaman sekolah dahulu pasti paham dan amat mengenal tentang Resimen Tjakrabirawa.
Sekedar mengingatkan, mereka adalah pasukan elite yang bertugas mengawal dan menjaga keselamatan Presiden Soekarno dan keluarganya. Mereka ini umumnya anak-anak muda terlatih kemiliteran dan masih berusia antara 22-25 tahun dan dikenal amat setia dengan Bung Karno.
Pada saat peristiwa G30S mereka (konon) terlibat dalam pemberontakan tersebut. Namun dari kesaksian yang diceritakan oleh para anggotanya yang masih hidup selepas Presiden Soeharto lengser, didapatkan fakta-fakta bahwa mereka hanyalah korban dari ketidaktahuan mereka. singkatnya mereka dimanfaatkan oleh "tangan-tangan tak terlihat" yang kemudian malah membungkam, menahan, dan memenjarakan mereka.
Selepas peristiwa tersebut beredar stigma bahwa anggota Tjakrabirawa adalah anggota PKI, pengkhianat bangsa. padahal faktanya tidak demikian. Bertahun-tahun mereka hidup dalam tekanan batin. Tjakrabirawa yang pada masa Presiden Soekarno berkuasa amat disegani dan dihormati, berubah menjadi sasaran kenistaan dan caci maki masyarakat pada zaman Orde Baru berkuasa.
Namun memorabilia dan barang kenangan mereka nampaknya bernilai tinggi. Banyak yang mencari replika senapan Thomson yang mereka gunakan, seragam kebesarannya yang berwarna cokelat. Namun, saya beruntung bisa menemukan seseorang yang tidak ingin disebut namanya yang memiliki kotak persenjataan milik Resimen Tjakrabirawa ini. Sebuah kotak kayu jati yang kokoh untuk menaruh senjata ringan dan perlengkapan mereka di barak.
Barang langka ini terjual di pasar barang bekas di kawasan Jakarta selatan kepada seseorang yang mengaku sebagai kolektor, dengan harga yang relatif murah untuk sebuah benda yang bernilai historis tinggi. Menurut sang penjual, pemiliknya menjual karena ia membutuhkan uang untuk menutup biaya naik haji.
(nara dirahasiakan)