Pelecehan Seksual Dan Angkutan Tengah Malam



Pelecehan seksual di dalam angkutan umum kembali terjadi di Ibukota. Kali ini menimpa seorang karyawati berinisial IS. Dia nyaris diperkosa oleh komplotan perampok di angkot C01 jurusan Kebayoran Lama-Ciledug, Senin malam 23 Juli 2012.

Pelecehan Seksual Dan Angkutan Tengah Malam [ www.BlogApaAja.com ]

Angkot ini memang biasa melayani warga Jakarta saat memasuki tengah malam, seiring selesainya tugas angkutan reguler. Peristiwa nahas itu terjadi saat warga Johar Baru, Jakarta Pusat itu hendak pulang ke rumahnya sekitar pukul 10 malam. IS naik dari kawasan Bendungan Hilir.

IS menceritakan, saat itu di dalam angkot sudah ada empat orang laki-laki yang seolah-olah tidak kenal satu sama lain. Selama perjalanan dari Jalan Sudirman menuju Thamrin tidak ada yang aneh dan mencurigakan. Tetapi begitu angkot yang dikemudikan Ari Anggara melintas di Lapangan Banteng, tiba-tiba lampu dalam angkot dimatikan.

Para penumpang tadi langsung menyergap, mencekik leher. Mereka mulai menggerayangi tubuh IS. "Saya dicekik, lalu ditidurin di bawah angkot itu, mereka langsung mencopoti baju saya. Saya melawan dan berteriak sepanjang jalan," ujar perempuan 31 tahun itu.

"Juga ada yang meremas payudara sambil mencoba merebut tas korban," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. Is pun meronta dan berteriak minta tolong berkali-kali.

Nasib baik masih berpihak pada IS. Teriakannya didengar oleh Nicolas Sandi, 24 tahun, seorang anggota Kopassus yang kendaraannya beriringan dengan angkot itu. Melihat kejanggalan, anggota Satuan 81 Kopassus itu langsung mengejar. "Suara perempuan itu kedengaran sekali dari luar, berhubung jalan sepi. Angkutan umum itu langsung ngebut," kata saksi mata, Anita Lusiana (22).

Anggota Kopassus berpangkat Sersan Dua itu curiga dan kemudian mengggedor-gedor kaca angkot sambil berteriak. Rupanya aksi Nicolas memancing pengemudi kendaraan lain.

Beberapa motor dan satu taksi turut mengejar angkot tersebut. Merasa telah dibuntuti, pelaku mendorong IS di depan Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara. Dia selamat, hanya mengalami luka memar di leher. "Setelah itu saya diantar oleh bapak itu ke Polsek Gambir untuk diperiksa dan dimintai keterangan," kata IS.

Tidak lama setelah kejadian, polisi berhasil menangkap satu pelaku. Pria berinisial T ini ditangkap di sekitar Dukuh Atas, Jakarta Pusat. T dan angkot sudah diamankan di Polres Jakarta Pusat.

Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar AR Yoyol, menduga T dan empat kawannya yang masih buron ingin merampok. Yoyol mengatakan, motif perampokkan dibuktikan dengan hilangnya telepon genggam milik korban. "HP milik korban diambil oleh T dan teman-temannya," kata Yoyol. Polisi terus memburu empat pelaku lain.

Penyidik sudah memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi itu, diketahui bahwa para durjana itu bukan kali ini saja berulah. Komplotan ini setidaknya sudah dua kali beraksi. "Pelaku itu bukan sopir asli dari angkutan kota C01. Jadi dia itu sopir tembak." Polisi menjerat T dengan Pasal 53 jo 365 KUHP dan pasal 281 KUHP tentang kejahatan terhadap kesopanan.

Pasca kejadian itu, IS trauma. Emosinya belum stabil. Padahal dia harus menjalani rangkaian pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan (PPA) Polres Jakarta Pusat. Diharapkan keterangan korban bisa mengungkap para pelaku dan polisi bisa membekuk.

Daftar pemerkosaan di angkot



Kisah IS menambah panjang deretan kasus pelecehan di atas angkot. Pada 1 September 2011 lalu, seorang karyawati berinisial SR (27) mengalami nasib serupa. Bahkan, dia diperkosa secara bergiliran di atas angkot.

Malam itu, angkot itu beroperasi di luar trayek semestinya. Angkot itu dikendarai oleh sopir pengganti alias "sopir tembak". Sejumlah pelaku dibekuk.

Nasib lebih tragis dialami mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Livia Pavita Soelistio. Livia dibunuh oleh sopir tembak angkot. Livia dihabisi setelah diperkosa bergiliran.

Kejadiannya bermula saat Livia naik angkot itu pada 16 Agustus 2012. Para lelaki bejat yang telah berada di atas angkot tiba-tiba meringkus dan membawanya berputar-putar. Livia yang malang lalu dibawa ke sebuah istal kuda di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat. Di tempat inilah dia diperkosa beramai-ramai, dan tewas dibekap.

Dalam keadaan tak bernyawa, sekitar pukul 16.30 WIB, Livia dibuang di kawasan Cisauk, Tangerang, Banten pada tanggal 21 Agustus 2011. Jenazahnya ditemukan dalam kondisi yang susah dikenali lagi.

Perkosaan juga dialami oleh RS (35), warga Depok, Jawa Barat, pada Desember 2011. Pelakunya adalah tiga sopir angkot.

Cerita berawal saat RS ke luar rumah untuk belanja di Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok, sekitar pukul 04.00 WIB. Namun, RS diajak berputar-putar di arah Cibinong melalui Jalan Raya Bogor. Dia lantas diperkosa dalam angkot yang berputar-putar itu.

Pengawasan dari hilir ke hulu



Angkot berwarna putih yang hampir merenggut kehormatan IS itu menyimpang dari trayek. Batas operasinya hanya sampai ke Kebayoran Lama. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, berjanji menjatuhkan sanksi kepada pemiliknya.

"Saya sangat menyesalkan adanya kejadian ini karena angkot yang trayeknya berasal dari Ciledug itu harusnya juga mengikuti ketentuan dari Pemprov DKI," kata Pristono kepada VIVAnews.
Menurut dia, Dishub DKI sudah mengeluarkan aturan bahwa sopir angkot harus menggunakan identitas lengkap seperti seragam, Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Kartu Pengenal Pengemudi (KPP).

Dengan tertib, dia meyakini kemungkinan melanggar itu kecil. Pristono menyebut pengemudi angkot itu adalah sopir tembak, bukan sopir aslinya karena dia bisa melanggar trayek sesuka hati. Niatnya memang melakukan tindak kejahatan.

Seharusnya, kata Pristono, pengawasan sopir tembak yang berpotensi membuat pelanggaran dilakukan bukan dari hilir saja, namun juga hulunya. Pemilik angkot harus bisa mengawasi sopir asli. Memastikan angkot tidak diberikan kepada sopir tembak.

Sedangkan untuk angkutan malam hari, Pemerintah Provinsi DKI sudah menyediakan Transjakarta yang melayani hingga pukul 23.00. Bila ada masyarakat yang pulang hingga larut malam, ada angkutan umum 24 jam seperti taksi.

Dia mengimbau warga tidak pulang larut malam sendirian, khususnya wanita. Karena kebanyakan angkutan trayek liar yang dikendarai sopir tembak niat awalnya memang bukan mengangkut penumpang, tapi melakukan tindakan kejahatan. "Maka masyarakat harus waspada," katanya.

Follow On Twitter